• Home
  • Autentikasi biometrik

Autentikasi
biometrik

Amankan, tingkatkan, dan kelola akses admin dan end user di seluruh platform dengan SSO, MFA, Universal Directory, dan kontrol berbasis peran yang canggih.

Biometric authentication
Daftar isi
 
  • Autentikasi berbasis password
  • Apa itu autentikasi biometrik?
  • Tipe identifier biometrik
  • Cara kerja autentikasi biometrik
  • Manfaat biometrik pada ManageEngine IAM

Dari password ke biometrik: Mengubah IAM dengan autentikasi canggih terkini

Autentikasi semakin berkembang, meskipun baru diterapkan dalam enam dekade. Dari password biasa hingga sistem biometrik canggih yang kita gunakan sekarang, pencarian akan keamanan yang lebih baik telah mendorong inovasi dalam verifikasi identitas.

Autentikasi berbasis password tradisional

Dulu, password adalah metode autentikasi utama. Pendekatan ini sangat simpel, user harus menciptakan susunan karakter bertipe string untuk mengakses akun mereka. Namun, di balik simpelnya password, ada kerentanan terhadap serangan brute-force, phishing, dan credential stuffing.

Untuk meningkatkan keamanan, developer memperkenalkan persyaratan password, mendorong user untuk membuat password yang lebih panjang dengan gabungan angka, huruf, dan karakter spesial. Metode ini meningkatkan keamanan, tetapi menyebabkan password fatigue. Semakin banyak jumlah akun online yang dimiliki, semakin sulit bagi user untuk mengingat semuanya. Hal ini membuat user mengulang penggunaan password atau mencatat password di tempat yang tidak aman, sehingga menurunkan keamanan secara keseluruhan.

Apa itu autentikasi biometrik?

Keterbatasan password tradisional membuka kesempatan bagi metode autentikasi yang lebih canggih seperti biometrik authentication atau autentikasi biometrik. Autentikasi ini dinilai sebagai 'game changer' dalam manajemen identitas dan akses.

Autentikasi biometrik merujuk pada proses verifikasi identitas individu berdasarkan sifat biologisnya yang unik. Tidak seperti password tradisional yang bisa dicuri, identifier biometrik terikat dengan individu, sehingga jauh lebih aman.

Tipe identifier biometrik

Sistem autentikasi biometrik mengandalkan berbagai sifat fisik dan perilaku untuk mengidentifikasi individu. Identifier yang berbeda-beda ini bisa dikategorikan menjadi dua jenis utama:

  1. Biometrik fisiologis: Biometrik berdasarkan karakteristik fisik pada individu. Contohnya:
    • Fingerprint recognition: Analisis pola unik sidik jari, biasanya digunakan di smartphone untuk verifikasi identitas secara cepat.
    • Facial recognition: Algoritma canggih untuk menganalisis fitur wajah seseorang, seperti jarak antar mata, bentuk hidung, dan kontur wajah.
    • Iris recognition: Pemeriksaan bagian berwarna pada mata untuk verifikasi identitas yang sangat akurat dan aman, serta lebih tidak menganggu dibanding retinal scan.
    • Hand geometry: Pengukuran ukuran dan bentuk tangan serta jari, efektif digunakan untuk kontrol akses di fasilitas yang aman.
  2. Biometrik perilaku: Deteksi pola unik dalam perilaku seseorang. Contohnya meliputi:
    • Voice recognition: Analisis karakter suara seperti nada dan tinggi suara, cocok untuk autentikasi tanpa sentuhan (hands-free).
    • Keystroke dynamic: Pemeriksaan pola mengetik berdasarkan kecepatan dan ritme, menambahkan lapisan keamanan tambahan.
    • Gait analysis: Identifikasi individu berdasarkan pola berjalan yang unik. Teknologi ini relatif baru tapi memiliki potensi dalam keamanan.

Bagaimana autentikasi biometrik bekerja?

Sistem autentikasi biometrik beroperasi dengan menangkap ciri khas biologis manusia menggunakan scanner biometrik. Ketika ciri khas ini sudah berhasil diidentifikasi, data biometrik akan diubah ke format digital dan dibandingkan dengan template biometrik yang sebelumnya disimpan di database. Akurasi dan keandalan sistem ini bergantung pada algoritma dan teknologi yang canggih, guna memastikan keamanan dan efisiensi verifikasi identitas.

Penggunaan teknologi biometrik di organisasi

  1. Industri kesehatan: Rumah sakit dan klinik menggunakan sistem biometrik seperti fingerprint dan scan iris mata untuk meningkatkan identifikasi pasien, mengurangi kesalahan medis, menyederhanakan check-in, dan melindungi informasi medis yang sensitif, sehingga memastikan kepatuhan dengan regulasi privasi.
  2. Industri keuangan: Bank dan institusi keuangan mengintegrasikan autentikasi biometrik ke dalam aplikasi mobile banking dan ATM, membuat customer bisa log in dan mengotorisasi transaksi dengan aman menggunakan facial recognition atau fingerprint. Hal ini mengurangi fraud dan pencurian identitas, sembari memberikan pengalaman yang mulus.
  3. Pemerintahan dan imigrasi: Banyak negara mengadopsi teknologi facial recognition dan password biometrik di bandara dan perbatasan negara untuk mempermudah proses imigrasi, meningkatkan keamanan, dan mencegah fraud identitas dengan memverifikasi identitas traveler dengan cepat pada database yang sangat besar.
  4. Aparat penegak hukum: Autentikasi biometrik penting untuk identifikasi kriminal dan investigasi forensik. Banyak institusi menggunakan teknologi database fingerprint dan facial recognition untuk mengidentifikasi tersangka dan memecahkan kasus kejahatan.

Kenapa organisasi perlu pakai autentikasi biometrik?

Autentikasi biometrik adalah solusi yang menawarkan manfaat luar biasa bagi organisasi, khususnya dalam keamanan dan pengalaman user. Inilah alasannya:

  • Meningkatkan keamanan: Data biometrik bersifat unik untuk setiap individu, sehingga sulit direplikasi pelaku kejahatan siber.
  • Mudah digunakan: User bisa mengautentikasi dengan cepat tanpa harus mengingat password yang kompleks atau membawa token fisik.
  • Mengurangi fraud: Autentikasi biometrik secara signifikan menurunkan pencurian identitas dan aktivitas fraud.
  • Menyederhanakan operasional: Integrasi sistem biometrik menyederhanakan proses login, sehingga meningkatkan produktivitas dan kepuasan user.

Apakah login dengan biometrik aman untuk organisasi?

Autentikasi biometrik memang menawarkan keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan password, tetapi penggunaannya juga memiliki tantangan seperti:

  • False positive/negative: Tidak ada sistem biometrik yang benar-benar aman. Bisa saja ada user sah yang tidak bisa mengakses akun (false negative) atau user tidak sah yang bisa mengakses akun (false positive).
  • Risiko spoofing: Meskipun sulit, sistem biometrik juga bisa terkena spoofing menggunakan metode yang canggih.
  • Masalah privasi: Pengumpulan dan penyimpanan data biometrik meningkatkan isu privasi. User harus percaya bahwa data biometrik mereka ditangani secara aman dan bertanggung jawab.

Multi-factor authentication: Kombinasi metode biometrik dan tradisional

MFA meningkatkan keamanan dengan beberapa tipe verifikasi sebelum memberikan akses. Berkat kombinasi autentikasi biometrik seperti fingerprint atau facial recognition dengan metode tradisional seperti security token, MFA memastikan jika satu faktor autentikasi terkompromi, akses tidak sah tetap bisa dicegah. Pendekatan berlapis ini secara signifikan meningkatkan keamanan secara keseluruhan, dengan membuat pelaku kejahatan siber lebih sulit mengakses sistem.

Masa depan autentikasi tanpa password

Autentikasi biometrik membuat masa depan password menjadi diragukan. Mungkin saja, password tidak akan relevan lagi di masa mendatang. Sistem autentikasi tanpa password, yang mengandalkan metode yang aman, akan lebih dipilih karena bisa mengurangi keribetan manajemen password dan meningkatkan keamanan secara keseluruhan.

Autentikasi biometrik: Standar keamanan organisasi di masa depan

Menggunakan autentikasi biometrik membantu organisasi meningkatkan keamanan dan efisiensi. Teknologi canggih ini memperkuat pertahanan terhadap ancaman siber dan memudahkan pengguna dalam mengakses sistem. Bagi CIO dan CEO, penerapan autentikasi biometrik menunjukkan komitmen dalam melindungi aset dan mendorong inovasi. Dengan mengintegrasikan verifikasi biometrik, organisasi dapat menyeimbangkan keamanan dan kelancaran operasional, sehingga memberikan keunggulan di dunia digital saat ini. Di masa depan, autentikasi biometrik dapat dikatakan sebagai fondasi penting dalam ekosistem organisasi yang aman dan progresif.

Manfaat biometrik pada ManageEngine IAM

ManageEngine ADSelfService Plus, bagian dari rangkaian produk ManageEngine, adalah solusi keamanan identitas yang tangguh dengan integrasi MFA, SSO, dan manajemen password self-service. Dengan 20 metode MFA berbeda, solusi ini melindungi berbagai endpoint, termasuk perangkat, aplikasi, dan VPN.

Yang membedakan ADSelfService Plus adalah autentikasi biometrik yang mulus untuk perangkat seluler Android dan iOS, menggunakan fingerprint dan facial recognition. Selain itu, data biometrik tidak disimpan dalam database pusat. Justru, sistem operasi perangkat seluler akan memverifikasi data biometrik yang diberikan dengan data yang disimpan secara lokal, sehingga memastikan autentikasi yang aman.

Pendekatan ini menghilangkan kebutuhan akan sistem biometrik terpisah karena memanfaatkan fingerprint scanner dan facial recognition bawaan di sebagian besar smartphone. Dengan demikian, organisasi dapat mengurangi biaya dan kompleksitas terkait hardware biometrik khusus sambil tetap meningkatkan langkah-langkah keamanannya.

Siap hadapi masa depan keamanan dengan autentikasi biometrik—identitas Anda, akses Anda

Diskusi dengan pakar kami