Home » Fitur » Performa Jaringan Perusahaan Monitoring
Monitoring Performa Jaringan
Jaringan merupakan bagian penting dari setiap bisnis, yang menggerakkan operasi dan memungkinkan komunikasi. Dari bisnis kecil hingga perusahaan besar, downtime jaringan dapat mengakibatkan hilangnya produktivitas dan kerugian finansial yang signifikan. Solusi monitoring jaringan yang andal membantu Anda mengantisipasi potensi masalah dan mengatasinya secara proaktif, . Software monitoring jaringan membantu Anda memantau performa perangkat berbasis IP, membantu bisnis memvisualisasikan performa sistem secara remote dan memantau layanan jaringan, penggunaan bandwidth, switch, router, serta arus traffic.
Fitur yang menjadikan OpManager menjadi software monitoring performa jaringan terbaik
Mempertahankan uptime yang berkelanjutan sangat penting bagi perusahaan bahkan beberapa menit downtime dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan. Software Jaringan OpManager memastikan operasi tanpa gangguan dengan terus memantau semua perangkat untuk uptime dan waktu respons. Sistem ini menggunakan teknik-teknik canggih seperti polling berbasis SNMP, ping sweep untuk memeriksa ketersediaan perangkat, waktu respons, dan packet loss secara real-time. Selain itu,sistem ini memberikan pemberitahuan instan melalui email atau SMS ketika threshold terlampaui, yang memungkinkan tim IT untuk bertindak cepat dan mencegah mencegah potensi gangguan.
CPU dan memori
Penggunaan CPU atau memori yang tinggi dapat mengganggu operasi, terutama di industri dengan beban kerja IT yang tinggi. OpManager dilengkapi dengan tool Monitoring untuk mencegah masalah ini, memastikan kerja sistem tetap konsisten.
Analisis traffic
Traffic jaringan yang lambat dapat menghambat produktivitas dan kepuasan pelanggan. Sebagai contoh, perusahaan jasa keuangan berpotensi mengalami traffic yang lambat selama jam sibuk akibat bandwidth yang macet. Tool analisis traffic OpManager membantu perusahaan mengidentifikasi bandwidth yang berlebih, mengoptimalkan arus traffic, dan memastikan operasi yang lancar.
Error dan discards
Semua perangkat jaringan melakukan discard paket sesuai kapasitas memori, yang dapat mempengaruhi performa. Masalah ini umum terjadi pada router dan switch. Discards yang berlebihan dapat meningkatkan latensi aplikasi, yang mungkin menjadi indikasi adanya masalah pada switch atau perangkat yang terhubung. Selain itu, alokasi bandwidth yang tidak memadai juga sering menjadi penyebab packet drops. Kesalahan jaringan dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti isu DNS, TCP timeout, atau server yang tidak memberikan respon. Switch atau router dapat salah menafsirkan paket karena ketidakcocokan protokol saat memperbarui konfigurasi perangkat. OpManager membantu Anda memantau dan mengurangi packet loss karena error dan discards.
Manajemen performa WAN
Manajemen WAN yang efisien sangat penting bagi perusahaan dengan operasi global. Misalnya, organisasi multinasional sering menghadapi masalah seperti latensi tinggi atau kemacetan bandwidth antara lokasi yang tersebar secara geografis. Manajemen WAN yang efektif memastikan komunikasi yang andal dan arus traffic yang optimal, yang sangat penting untuk menjaga produktivitas dan memenuhi perjanjian tingkat layanan (SLA).
Monitoring jaringan yang proaktif: Tetap waspada terhadap masalah
OpManager memungkinkan perusahaan untuk melakukan monitoring secara proaktif, untuk memastikan performa jaringan yang lancar
Threshold multi-level: Konfigurasikan threshold untuk parameter penting dan menerima peringatan dini untuk mencegah terjadinya gangguan.
Pemberitahuan instan: Dapatkan peringatan real time melalui email, SMS, atau skrip khusus untuk merespons dengan cepat.
Dasbor yang komprehensif: Sesuaikan dasbor dengan lebih dari 90 widget untuk memantau kesehatan perangkat, traffic, dan alarm.
Wawasan Real-time dengan pelaporan yang dapat ditindaklanjuti
Kemampuan pelaporan OpManager memberikan tim IT dengan wawasan yang dapat ditindaklanjuti, termasuk
Laporan penggunaan CPU, memori, dan disk.
Pola traffic dan ringkasan penggunaan bandwidth.
Tren kesehatan perangkat seperti availability, waktu respon, dan packet loss.
Laporan inventaris untuk visibilitas komprehensif ke dalam aset IT Anda.
Manfaat bagi perusahaan
Membuat keputusan berdasarkan data dengan lebih dari 200 laporan yang tersedia.
Membuat laporan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi Anda.
Ekspor dan bagikan wawasan dalam format PDF atau XLS untuk memberi tahu para pemangku kepentingan.
Optimalkan jaringan Anda dengan OpManager
Siap untuk meningkatkan performa jaringan Anda? OpManager menyediakan tool monitoring tingkat perusahaan yang membantu Anda
Mengurangi downtime dan meningkatkan produktivitas.
Mengoptimalkan alokasi sumber daya untuk mendorong efisiensi.
Optimalkan jaringan Anda untuk performa terbaik.
Dapatkan gambaran sekilas tentang performa jaringan secara keseluruhan dengan dasbor.
Pantau KPI performa penting untuk kesehatan dan availability.
Laporan intensif tentang pemanfaatan, traffic, tren, dan lainnya.
Terima kasih telah mengunduh.
Tanya Jawab Monitoring Performa Jaringan
Apa yang dimaksud dengan monitoring performa jaringan?
+
Monitoring performa jaringan (NPM) mengacu pada proses mengukur, menganalisis, dan mengelola performa jaringan komputer secara terus-menerus. Hal ini memastikan bahwa jaringan beroperasi secara efisien, aman, dan dengan downtime yang minimal dengan memantau metrik utama seperti traffic, latensi, packet loss, pemanfaatan bandwidth, dan uptime. .
Tujuan: Memastikan jaringan bekerja secara optimal, mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah secara proaktif, dan meminimalkan downtime.
Metrik utama: Latensi, availability, packet loss, throughput, jitter, dan tingkat error.
Jenis-jenis monitoring performa jaringan
+
Ada beberapa jenis pemantauan performa jaringan (NPM) yang bervariasi berdasarkan aspek spesifik jaringan yang dipantau:
Monitoring Real-time: Menyediakan data real-time tentang kesehatan dan performa jaringan. Ini digunakan untuk diagnosis cepat dan pemecahan masalah segera.
Monitoring End-to-end: Melacak performa jaringan di seluruh jalur antara dua perangkat, memberikan wawasan tentang latensi, jitter, dan packet loss di berbagai titik.
Monitoring infrastruktur: Berfokus pada monitoring perangkat fisik seperti router, switch, firewall, dan server yang menjadi komponen utama jaringan.
Application performance Monitoring (APM): Memantau performa aplikasi yang mengandalkan jaringan, membantu mengidentifikasi masalah terkait jaringan yang berdampak pada performa aplikasi.
Monitoring bandwidth: Mengukur jumlah data yang ditransmisikan melalui jaringan dari waktu ke waktu, memberikan wawasan tentang pemanfaatan bandwidth dan gangguan.
Analisis Traffic: Berfokus pada analisis aliran data di seluruh jaringan, mengidentifikasi tren, gangguan, dan anomali.
Bagaimana cara kerja sistem monitoring performa jaringan?
+
Sistem monitoring performa jaringan bekerja dengan mengumpulkan data secara terus-menerus dari berbagai titik di seluruh jaringan untuk menganalisis performanya. Berikut cara kerja secara umum
Pengumpulan data: OpManager menggunakan protokol seperti SNMP (simple network management protocol), NetFlow, sFlow, dan WMI untuk mengumpulkan data real-time dari perangkat jaringan.
Metrik performa: Tool ini mengukur indikator performa utama (KPI) seperti penggunaan bandwidth, packet loss, latensi, erorr, dan throughput.
Threshold dan peringatan: Pengguna dapat menetapkan ambang batas untuk metrik penting. Ketika threshold ini terlampaui (misalnya, latensi tinggi atau kepadatan bandwidth), sistem akan mengirimkan peringatan otomatis.
Visualisasi: Sistem NPM menampilkan data performa jaringan dalam bentuk grafik, diagram, dan dasbor, yang memungkinkan administrator jaringan mengidentifikasi masalah dengan cepat.
Troubleshooting Reporting: OpManager memungkinkan diagnostik mendalam dan laporan historis untuk membantu memecahkan masalah yang berulang atau meningkatkan desain jaringan.
Apa saja kasus penggunaan utama untuk dalam memantau jaringan Anda
+
Monitoring jaringan Anda bisa mendatangkan beberapa manfaat. Berikut beberapa manfaat utamanya:
Deteksi masalah secara proaktif: Dengan terus memantau kesehatan jaringan, Anda dapat mendeteksi dan mengatasi masalah (seperti latensi tinggi, packet loss, atau kelebihan bandwidth) sebelum berdampak pada pengguna atau layanan.
Pengoptimalan jaringan: Menganalisis pola traffic dan mengoptimalkan sumber daya jaringan untuk menghindari kemacetan, memastikan kelancaran operasi, dan mengoptimalkan penggunaan bandwidth.
Perencanaan kapasitas: Menilai tren historis untuk memprediksi permintaan jaringan di masa depan, memastikan jaringan dan infrastruktur Anda dapat berkembang sesuai kebutuhan bisnis.
Monitoring keamanan: Mendeteksi pola traffic jaringan yang tidak biasa yang dapat mengindikasikan ancaman keamanan seperti serangan DDoS, malware, atau upaya akses yang tidak sah.
Service level agreement (SLA): Memastikan kepatuhan terhadap SLA dengan memantau performa jaringan pada metrik yang telah disepakati, guna membantu menjaga kualitas layanan untuk pelanggan.
Troubleshooting jaringan: Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah jaringan dengan cepat dengan menunjukkan lokasi dan jenis masalah yang tepat.
Tantangan dengan Monitoring jaringan
+
Terlepas dari manfaatnya, ada beberapa tantangan dalam monitoring performa jaringan:
Kompleksitas: Jaringan modern sangat kompleks, melibatkan lingkungan hybrid cloud, berbagai jenis perangkat, dan traffic yang beragam. Hal ini membuat monitoring secara menyeluruh menjadi sebuah tantangan.
Volume data yang besar: Jaringan menghasilkan data dalam jumlah besar, sehingga menganalisis dan mendapatkan wawasan penting tanpa tool dan infrastruktur yang tepat dapat menjadi hal yang sulit.
Jaringan yang dinamis dan berkembang: Jaringan selalu berubah dengan adanya penambahan perangkat, pengguna, maupun layanan baru sehingga sulit untuk terus-menerus menjaga monitoring jaringan tetap konsisten dan efektif.
False positives: Sistem peringatan yang terlalu sensitif dapat menghasilkan false positives, yang mengarah pada pemecahan masalah yang tidak perlu dan membuang sumber daya yang berharga.
Keamanan dan privasi: Memantau traffic jaringan berpotensi membuka data sensitif. Kepatuhan terhadap regulasi privasi seperti GDPR, menjadi sangat penting saat melakukan monitoring.
Masalah integrasi: Mengintegrasikan berbagai perangkat, sistem operasi, dan platform jaringan ke dalam satu sistem monitoring terpadu sering kali menjadi tantangan sulit, terutama bagi organisasi dengan infrastruktur yang beragam.
Praktik terbaik untuk monitoring performa jaringan
+
Untuk memaksimalkan efektivitas monitoring performa jaringan, pertimbangkan hal berikut ini:
Tetapkan KPI yang jelas: Tetapkan metrik spesifik yang sesuai dengan tujuan jaringan Anda. Hal ini dapat mencakup pemanfaatan bandwidth, packet loss, latency, dan uptime.
Tetapkan threshold dan peringatan: Konfigurasikan threshold peringatan untuk mendeteksi perilaku abnormal lebih awal. Penting untuk mengatur sistem notifikasi guna memberi tahu administrator ketika masalah muncul.
Memantau end-to-end: Pastikan Anda memantau seluruh jalur jaringan end-to-end untuk mengetahui penurunan performa dan mengidentifikasi kemacetan.
Melakukan audit secara teratur: Audit performa jaringan secara teratur dan tinjau data monitoring untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan untuk menemukan potensi masalah yang muncul.
Mengotomatiskan pemecahan masalah: Gunakan tool otomatis yang dapat mendiagnosis masalah dan merekomendasikan tindakan perbaikan, mengurangi intervensi manual dan meningkatkan waktu respons.
Mengoptimalkan bandwidth: Gunakan tool analisis traffic untuk memahami pola traffic dan mengoptimalkan penggunaan bandwidth. Hal ini membantu mencegah kemacetan dan meningkatkan performa secara keseluruhan.
Monitoring yang aman: Pastikan sistem monitoring aman, dan data sensitif dienkripsi, terutama saat monitoring dilakukan di jaringan publik atau sistem pihak ketiga.
Gunakan data historis: Memanfaatkan data performa historis untuk perencanaan kapasitas, analisis tren, dan analisis akar masalah, analisis akar penyebab dari masalah yang berulang.