Apa yang tidak diukur tidak dapat diperbaiki. Penggunaan CPU adalah salah satu metrik performa yang paling penting dalam monitoring server. Metrik ini digunakan untuk menganalisis kecepatan pemrosesan aplikasi, yang merupakan indikator performa utama dari kesehatan jaringan dan server. Jika penggunaan CPU meningkat, interface pengguna dari server tersebut akan menjadi lambat dan beberapa proses akan gagal bersamaan dengan aplikasi yang berjalan, menyebabkan gangguan berkelanjutan. Penggunaan CPU yang tinggi juga dapat menyebabkan masalah pemanfaatan memori yang berlebihan, yang dapat menyebabkan server tidak berfungsi. Oleh karena itu, monitoring penggunaan CPU menjadi sangat penting. Selain itu, monitoring berdasarkan metrik hardware seperti monitoring temperature CPU akan memberikan keuntungan tambahan, karena memberi wawasan lebih dalam tentang performa CPU.
ManageEngine OpManager memantau server, virtual machine (VM), router, switch, firewall, port, wireless LAN controller (WLC), storage, dan perangkat jaringan melalui protokol Windows Management Instrumentation (WMI), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan command line interface (CLI) secara berkala. OpManager adalah software monitoring penggunaan CPU yang memungkinkan Anda memantau performa CPU, memeriksa kesehatan CPU, memantau ketersediaan sumber daya CPU, mengecek kecepatan CPU, dan lainnya. OpManager berfungsi sebagai konsol monitoring penggunaan CPU untuk sistem operasi Linux dan Windows.

Dalam jaringan perusahaan, komputer kantor biasanya hanya menggunakan sekitar 30% kapasitas CPU. Namun, untuk aplikasi tertentu, penggunaan CPU dapat mencapai 70% hingga 100% secara rata-rata. Bahkan pada kondisi normal, sebagian besar server beroperasi dengan kapasitas 90% hingga 98%, yang menunjukkan penggunaan CPU hampir penuh. Jika kondisi ini terjadi hanya sesekali, misalnya saat menjalankan aplikasi tertentu atau konferensi video tim, itu masih dapat dimaklumi. Namun, jika penggunaan CPU sering melebihi 80%, CPU akan kesulitan memproses permintaan dengan kecepatan optimal, menyebabkan penurunan performa. Dalam perangkat jaringan, penggunaan CPU yang tinggi juga dapat menyebabkan packet drop yang berdampak buruk pada stabilitas jaringan. Oleh karena itu, monitoring penggunaan CPU menjadi sangat penting.
Di jaringan besar, sulit untuk secara manual mengidentifikasi server dengan masalah penggunaan CPU yang tinggi. Masalah ini dapat mengganggu kelangsungan bisnis dalam waktu yang tidak terduga. Hal ini berpotensi menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan. Dalam lingkungan virtual, sulit untuk memastikan perangkat mana yang menggunakan sumber daya CPU secara berlebihan tanpa tool monitoring yang tepat. Jika lonjakan CPU tidak terdeteksi, server dapat berhenti beroperasi tanpa peringatan dan menyebabkan gangguan besar pada operasional. Inilah alasan mengapa setiap tim IT membutuhkan tool monitoring penggunaan CPU. Dengan menggunakan perangkat seperti OpManager, admin IT tidak perlu memonitor penggunaan CPU secara manual. OpManager secara otomatis melacak penggunaan CPU dan potensi kemacetan, memungkinkan admin IT untuk mengoptimalkan performa jaringan dan mencegah masalah sebelum terjadi.

OpManager memungkinkan admin IT mengatur threshold khusus untuk setiap monitor CPU. Admin akan menerima notifikasi saat penggunaan CPU mencapai atau melampaui threshold yang telah ditentukan, seperti waktu prosesor yang tinggi atau penggunaan disk yang melebihi batas. Threshold dapat disesuaikan berdasarkan tingkat keparahan, seperti attention, trouble, atau critical.Peringatan ini dapat dikirimkan melalui berbagai metode, termasuk SMS, email, Slack, dll.

OpManager menyediakan lebih dari 100 laporan bawaan. Laporan ini dapat dibuat secara manual atau dijadwalkan untuk dihasilkan secara otomatis pada waktu tertentu, sesuai parameter yang diinginkan.
Laporan dapat menampilkan perangkat atau interface dengan tingkat penggunaan CPU tertinggi, efisiensi CPU, dan jumlah pada interface selama periode tertentu. Data ini memungkinkan untuk menganalisis metrik lebih mendalam. Laporan dapat disimpan dalam format PDF, HTML, atau dikirim melalui email.
| Metrik: | Monitoring deskripsi |
| CPU utilization: | Memantau tingkat pemanfaatan CPU pada perangkat jaringan. |
| CPU socket: | Memantau jumlah soket fisik chip CPU. |
| CPU speed: | Mengukur kecepatan internal prosesor dalam megahertz. |
| Idle Time: | Memantau persentase waktu prosesor dalam keadaan tidak aktif. |
| Privileged Time: | Mengukur waktu prosesor non-idle yang dihabiskan dalam mode privileged. |
| Processor Time: | Memantau penggunaan CPU pada prosesor individu dan proses tertentu. |
| User Time: | Mengukur waktu prosesor non-idle yang dihabiskan dalam mode pengguna. |
| Processor Queue: | Menampilkan jumlah process threads (unit eksekusi program) yang menunggu untuk dijalankan pada semua prosesor. |
| Drive Size: | Memantau ukuran drive fisik dalam megabyte (MB). |
| PSU Redundancy: | Memantau status redundansi pada power supply unit (PSU). |
| Page faults: | Mengukur tingkat kesalahan halaman yang ditangani oleh prosesor. |
| CPU process count: | Memantau jumlah proses yang sedang berjalan. |
Monitoring Penggunaan CPU yang Efektif dengan OpManager OpManager memiliki kemampuan untuk memantau penggunaan CPU secara menyeluruh. Fitur ini mencakup pelacakan performa CPU, monitoring metrik hardware CPU, dashboard khusus untuk monitoring CPU, dan masih banyak lagi.