Bisnis sangat mengandalkan infrastruktur jaringan untuk menyediakan layanan digital kepada klien dan pengguna akhir. Infrastruktur ini mencakup perangkat jaringan berbasis Windows dan Linux. Meskipun jaringan Windows memiliki GUI yang mudah digunakan dan relatif sederhana untuk dikelola, jaringan Linux menawarkan fleksibilitas lebih tinggi dan tingkat kustomisasi yang lebih rumit dibandingkan dengan jaringan Windows.
Karena sistem operasi memungkinkan aplikasi berinteraksi dengan hardware, OS yang digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan keahlian tim IT. Banyak bisnis, seperti data center memilih jaringan Linux karena keunggulannya, seperti:
Meskipun jaringan Linux terkenal efisien dalam menjalankan aplikasi, tetap ada risiko terkait kinerja dan bandwidth yang dapat memengaruhi layanan. Oleh karena itu, bisnis membutuhkan Linux Network Monitor yang andal. Dengan tool monitoring jaringan Linux yang kaya fitur, Anda dapat memantau jaringan secara terus-menerus untuk memastikan ketersediaan dan kesehatan infrastruktur Linux.
Alasan utama mengapa melakukan monitoring jaringan Linux adalah untuk mengetahui status jaringan pada titik tertentu, sehingga Anda dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan (QoS). Berikut beberapa hal yang harus dipahami oleh admin IT:
Meskipun banyak tersedia tool monitoring jaringan untuk Windows, hanya sedikit tool yang dapat menangani jaringan Linux dengan efisien. Salah satu solusi terbaik adalah OpManager yang menyediakan Linux Network Monitor dengan kemampuan yang luar biasa .
ManageEngine OpManager adalah tool Linux Network Monitor yang scalable dan kuat. Tool ini memonitor semua perangkat Linux dalam jaringan untuk memastikan availability, health, dan performa secara real-time. Dengan fitur monitor traffic jaringan yang canggih, Anda dapat memantau traffic jaringan Linux, membuat laporan kinerja, dan mengotomatiskan tugas rutin.
Jaringan Linux terus berkembang dengan perangkat baru yang ditambahkan setiap harinya. Namun, menambahkan perangkat dan mengonfigurasi threshold secara manual dapat menjadi tugas berat bagi admin IT. Oleh karena itu, OpManager software Linux Network Monitor dirancang untuk memindai dan menambahkan perangkat secara otomatis ke inventaris menggunakan template perangkat Linux. Selain itu, Anda juga dapat mengatur Discovery Rule Engine OpManager untuk secara otomatis menambahkan monitor kinerja ke perangkat baru.
Monitoring Real-Time untuk Jaringan Linux Kinerja jaringan Linux Anda sangat bergantung pada performa perangkatnya. Gangguan harus segera diidentifikasi dengan Linux Network Monitor agar masalah dapat diselesaikan sebelum berdampak pada pengguna. Dengan OpManager, Anda dapat memantau ketersediaan dan performa perangkat Linux secara real-time (hingga satu menit). OpManager menyediakan lebih dari 2.000 metrik monitoring perangkat yang membantu Anda mengidentifikasi masalah kinerja secara cepat dan efektif. Dengan OpManager Linux Network Monitoring, Anda dapat memantau traffic jaringan secara real-time.
Ketika server aplikasi Linux di jaringan Anda tidak mampu menangani permintaan masuk, pengguna akan mengalami penurunan kualitas layanan. Hal ini sering disebabkan oleh traffic jaringan. Itulah mengapa, Linux Network Monitor sangat dibutuhkan. Dengan menggunakan OpManager sebagai tool pemantau traffic jaringan Linux, Anda dapat mengawasi traffic pada interface server, switch, dan router. Selain itu, Anda juga dapat memantau waktu respons server untuk mengidentifikasi penyebab kelambatan jaringan pada server Linux.
Tool Linux Network Monitor akan memberikan peringatan kepada admin IT tentang gangguan jaringan. Namun, tidak semua peringatan memerlukan perhatian mendesak. Untuk memudahkan identifikasi peringatan penting, OpManager mengkategorikan peringatan ke dalam beberapa level: Attention, Trouble, Critical, dan Service Down. Dengan demikian, admin dapat memprioritaskan penyelesaian masalah berdasarkan tingkat urgensi.
Beberapa tugas rutin yang dilakukan admin IT untuk menjaga kesehatan jaringan sering kali melelahkan. Dengan fitur otomatisasi workflowOpManager, OpManager fitur otomatisasi workflow ini dapat dijalankan secara otomatis. Anda dapat memilih perangkat, mengatur threshold, dan mengotomatisasi tugas maintenance menggunakan workflow builder berbasis drag-and-drop, sehingga pekerjaan lebih efisien.
Menemukan penurunan kinerja perangkat adalah bagian penting dari pengelolaan jaringan Linux. Indikator seperti peningkatan penggunaan RAM, CPU, atau temperature perangkat dapat menunjukkan kebutuhan peningkatan hardware. Dengan OpManager, Anda dapat membuat lebih dari 100 laporan kinerja jaringan secara berkala, termasuk performa hardware, untuk membantu dalam perencanaan pengadaan atau peningkatan.
Tidak seperti kebanyakan Linux Network Monitor yang tidak dapat diskalakan untuk kebutuhan perusahaan, OpManager mampu memantau hingga 30.000 perangkat jaringan langsung dari instalasi awal. OpManager tidak hanya memenuhi kebutuhan monitoring Anda saat ini tetapi juga mempersiapkan jaringan Linux Anda untuk kebutuhan di masa depan saat bisnis berkembang.
Linux Network Monitor dari OpManager dilengkapi dengan banyak tool bawaan yang memudahkan troubleshooting jaringan Linux, termasuk:
Visualisasikan perangkat Linux penting Anda dan pantau traffic jaringan secara real-time dengan fitur Business Views di OpManager. Ini memudahkan identifikasi dan pemecahan masalah jaringan dengan cepat.
OpManager adalah solusi monitoring jaringan komprehensif yang mencakup kemampuan untuk memonitor jaringan berbasis Windows, Linux, dan hybrid. Download OpManager sekarang untuk memaksimalkan manajemen jaringan Anda atau pelajari lebih lanjut fitur holistiknya. Monitor jaringan windows
Diakui sebagai Gartner Peer Insights Mei 2019 Customers’ Choice untuk Network Performance Monitoring dan Diagnostics Software.
Diakui sebagai Gartner Peer Insights April 2019 Customers’ Choice untuk IT Infrastructure Monitoring Tools.
Network World: Network Management and Monitor Vendor of the Year 2018, 2019.
Gartner Magic Quadrant: Masuk dalam Gartner NPMD Magic Quadrant 2019.
Peringkat #2 dalam Infotech Research Software Reviews Data Quadrant 2018.