Network Security untuk Perusahaan: Panduan Wajib Tim TI
Kini jaringan perusahaan menjadi jauh lebih kompleks dibanding beberapa tahun lalu. Kompleksitas ini membawa tantangan baru, semakin banyak titik masuk, semakin luas potensi serangan, dan semakin sulit bagi tim TI untuk memastikan semua koneksi tetap aman.
Karena itu, keamanan jaringan (network security) tidak hanya sebatas memasang firewall atau mengaktifkan VPN. Perusahaan kini membutuhkan visibilitas menyeluruh terhadap aktivitas jaringan siapa yang terhubung, aplikasi apa yang digunakan, bagaimana pola traffic, dan apakah ada perilaku user yang tidak biasa.
Apa itu network security?
Keamanan jaringan adalah serangkaian proses, teknologi, dan kebijakan yang dirancang untuk melindungi jaringan perusahaan dari akses tidak sah, penyusupan, kehilangan data, dan berbagai bentuk ancaman siber. Tujuannya memastikan seluruh koneksi antar perangkat, aplikasi, server, pusat data, hingga pengguna tetap aman dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Dalam infastruktur IT saat ini yang mencakup on-premises, cloud, dan remote access, keamanan jaringan berperan sebagai “lapisan pelindung” yang menjaga integritas dan ketersediaan layanan. Mekanisme ini bekerja dengan memberikan visibilitas end-to-end terhadap aktivitas jaringan, sehingga ancaman dapat dideteksi lebih awal dan dicegah sebelum berdampak pada operasional bisnis.
Bagaimana cara kerja keamanan jaringan?
Keamanan jaringan bekerja dengan menggabungkan beberapa mekanisme yang saling melengkapi untuk memastikan jaringan tetap aman dari berbagai sisi baik akses, trafik, perangkat, hingga perilaku pengguna. Metode ini biasanya mengikuti tiga langkah utama: mencegah, mendeteksi, dan merespons ancaman.
1. Mengontrol siapa yang boleh masuk ke jaringan
Langkah pertama adalah memastikan hanya pengguna dan perangkat yang terverifikasi yang dapat mengakses jaringan. Ini melibatkan autentikasi (misalnya MFA), otorisasi berbasis peran, dan pemeriksaan kondisi perangkat. Tujuannya untuk mencegah akses ilegal sejak awal.
2. Melindungi dan memfilter trafik yang bergerak di jaringan
Setiap data yang masuk atau keluar jaringan diperiksa untuk memastikan tidak membawa ancaman. Firewall, inspeksi paket, enkripsi, dan VPN membantu memastikan hanya trafik yang aman yang dapat melewati jaringan Anda.
3. Memantau seluruh aktivitas secara real time
Pemantauan trafik, analisis log, dan deteksi anomali menjadi kunci untuk memahami apa yang benar-benar terjadi di dalam jaringan. Melalui visibilitas ini, tim TI dapat melihat pola komunikasi, mendeteksi perilaku tidak biasa, dan mengidentifikasi potensi ancaman lebih cepat.
4. Membatasi penyebaran ancaman melalui segmentasi
Segmentasi dan mikro-segmentasi memastikan bahwa jika terjadi pelanggaran, ancaman tidak dapat menyebar dengan mudah ke seluruh jaringan. Setiap zona diproteksi sehingga lateral movement dapat diminimalisir.
5. Merespons ancaman dengan cepat dan terkoordinasi
Jika ditemukan aktivitas mencurigakan, sistem keamanan jaringan dapat mengirimkan alert, memblokir IP berbahaya, memutus koneksi, atau mengisolasi perangkat secara otomatis. Respons cepat ini membantu mencegah serangan menyebabkan kerusakan yang lebih besar.
Apa saja jenis solusi network security yang dapat Anda pertimbangkan?
Guna membangun keamanan jaringan yang benar-benar kuat, Anda tidak cukup mengandalkan satu mekanisme saja. Jaringan IT saat ini yang terdiri dari kombinasi on-premises, cloud, perangkat mobile, IoT, dan akses remot membutuhkan pendekatan berlapis (layered security). Setiap lapisan bekerja untuk menutup celah dan mengurangi risiko serangan yang bisa lolos dari sistem lainnya.
Berikut jenis-jenis solusi keamanan jaringan yang umum diterapkan:
1. Firewall & Next-Generation Firewall (NGFW)
Firewall adalah dasar utama keamanan jaringan. Kini firewall tidak hanya memblokir atau mengizinkan trafik berdasarkan port dan protokol, firewall menganalisis aplikasi, konten, hingga pola ancaman. Cara ini memungkinkan berbagai perusahaan mengidentifikasi serangan yang berusaha bersembunyi dalam trafik yang tampak normal.
Mengapa penting?
Mencegah akses tidak sah ke jaringan internal.
Menyaring trafik berbahaya sebelum mencapai aplikasi atau server sensitif.
Mengontrol aplikasi shadow IT dan penggunaan aplikasi yang tidak sesuai kebijakan.
Apa saja tantangannya?
Banyak rule tumpang-tindih akibat penggunaan firewall berbagai vendor.
Rule lama jarang ditinjau ulang sehingga membuka celah serangan.
2. Intrusion Detection & Prevention System (IDS/IPS)
IDS/IPS membantu mendeteksi dan menghentikan serangan yang berhasil melewati firewall. Sistem ini menganalisis perilaku hingga pola traffic untuk menemukan aktivitas berbahaya. Teknologi ini dapat mendeteksi anomali canggih seperti command-and-control (C2) atau lateral movement yang sering luput dari mekanisme tradisional.
Mengapa penting?
Melakukan filter serangan yang tidak terdeteksi firewall.
Menemukan aktivitas mencurigakan berdasarkan perilaku.
Respons otomatis mencegah eskalasi insiden.
Apa saja tantangannya?
False positive yang tinggi jika baseline perilaku tidak dikelola.
Minim integrasi dengan monitoring trafik real-time.
3. Network Access Control (NAC)
NAC memastikan hanya pengguna dan perangkat yang terotorisasi yang dapat masuk ke jaringan. Identifikasi perangkat berisiko dan mendeteksi rogue device perlu dilakukan sejak awal. Karenanya, solusi yang Anda pilih harus mampu mengevaluasi kondisi perangkat seperti patching, antivirus, dan konfigurasi. Melalui kontrol secara mendetail Anda bisa mengkarantina perangkat yang tidak patuh sebelum menimbulkan risiko.
Mengapa penting?
Menekan risiko dari perangkat BYOD atau IoT.
Memastikan standar keamanan terpenuhi sebelum perangkat diberi akses.
Memberi pembatasan akses berbasis peran (RBAC).
Apa saja tantangannya?
Banyak perangkat tidak terdaftar atau sulit dilacak di cabang/remote.
Tidak ada proses health check perangkat secara rutin.
4. VPN & Zero Trust Network Access (ZTNA)
VPN menyediakan koneksi terenkripsi untuk akses jarak jauh, sementara ZTNA menambahkan kontrol berbasis identitas, konteks, dan kondisi perangkat. ZTNA memastikan setiap permintaan akses diverifikasi ulang. Metode ini semakin efektif ketika dikombinasikan dengan autentikasi yang lebih kuat, seperti MFA atau adaptive authentication untuk memastikan hanya pengguna sah yang dapat mengakses aplikasi sensitif.
Mengapa penting?
Mendukung remote work dengan keamanan lebih kuat.
Mengurangi risiko penyalahgunaan kredensial VPN tradisional.
Memberikan akses mikro berdasarkan aplikasi, bukan seluruh jaringan.
Apa saja tantangannya?
VPN sering jadi bottleneck performa.
Kredensial sering dicuri via phishing.
5. Network segmentation & mikro-segmentasi
Segmentasi memecah jaringan menjadi zona terpisah untuk membatasi penyebaran ancaman. Mikro-segmentasi membawa konsep ini ke level workload, VM, atau container. Pendekatan ini membantu organisasi memastikan setiap zona hanya memiliki akses yang benar-benar diperlukan.
Mengapa penting?
Mencegah pergerakan lateral setelah attacker masuk.
Melindungi server sensitif dari akses umum.
Memudahkan pemenuhan kontrol kepatuhan.
Apa saja tantangannya?
Kesulitan mapping korelasi antar aplikasi.
Aturan segmentasi tidak dikelola secara konsisten.
6. Monitoring trafik & deteksi anomali
Monitoring trafik membantu melihat bagaimana data mengalir dalam jaringan, aplikasi apa yang digunakan, dan apakah ada anomali seperti lonjakan trafik atau komunikasi mencurigakan. Dengan baseline otomatis, sistem bisa mengenali perbedaan kecil dalam pola trafik yang berpotensi menjadi serangan.
Mengapa penting?
Mendapatkan visibilitas penuh terhadap penggunaan jaringan.
Mendeteksi aktivitas abnormal sebelum berdampak.
Mengidentifikasi perangkat tidak dikenal.
Apa saja tantangannya?
Data terlalu besar untuk dianalisis manual.
Tidak ada visibilitas cross-subnet atau antar cabang.
7. Manajemen konfigurasi & compliance
Kesalahan konfigurasi perangkat jaringan adalah penyebab umum insiden keamanan. Dengan manajemen konfigurasi, organisasi dapat memantau perubahan, menjalankan audit, dan menjaga konsistensi antar perangkat. Proses ini juga membuat investigasi insiden lebih cepat karena perubahan dapat dilacak hingga ke menit terjadinya.
Mengapa penting?
Menemukan perubahan yang tidak sah.
Mencegah misconfiguration yang membuka celah keamanan.
Mempermudah audit ISO/NIST/PCI.
Apa saja tantangannya?
Konfigurasi dikelola manual tanpa versioning.
Banyak perangkat multi-vendor tanpa standar yang konsisten.
8. Proteksi web & email
Web & email security menangkal phishing, malware, dan tautan berbahaya yang menjadi titik masuk umum serangan. Dengan filtering cerdas, ancaman bisa diblokir sebelum mencapai pengguna dan endpoint.
Mengapa penting?
Email adalah vektor serangan nomor satu.
Mengurangi risiko ransomware & BEC.
Melindungi pengguna dari URL atau file berbahaya.
Apa saja tantangannya?
Pengguna mudah tertipu social engineering.
Tidak ada pemantauan reputasi domain pengirim.n
Bagaimana ManageEngine meningkatkan keamanan jaringan Anda?
Mengamankan jaringan di tengah lingkungan hybrid, multi-cloud, dan perangkat yang terus bertambah bukanlah tugas mudah. Perusahaan harus menggunakan berbagai tool yang terpisah untuk memantau trafik, mengelola konfigurasi, hingga mendeteksi ancaman yang pada akhirnya menambah kerumitan dan memperbesar blind spot.
Melalui rangkaian solusi yang saling terintegrasi, ManageEngine membantu perusahaan mendapatkan visibilitas penuh terhadap jaringan, mendeteksi ancaman lebih cepat, serta memastikan akses dan konfigurasi perangkat tetap terjaga dengan baik.
1. Visibilitas traffic dan deteksi anomali

NetFlow Analyzer memberikan gambaran menyeluruh tentang bagaimana data mengalir di jaringan Anda. Melalui analitik trafik real time, Anda dapat melihat aplikasi apa yang paling banyak digunakan, siapa yang mengonsumsi bandwidth besar, dan apakah ada pola komunikasi yang tidak biasa.
Insight ini sangat membantu untuk mendeteksi ancaman sejak awal, seperti koneksi ke IP berbahaya, lonjakan trafik yang mengarah ke DDoS kecil, atau potensi data exfiltration. Dengan memahami pola normal, penyimpangan sekecil apa pun bisa terlihat lebih cepat.
2. Audit konfigurasi perangkat jaringan

Kesalahan konfigurasi adalah penyebab yang paling sering memicu insiden keamanan. Menggunakan Network Configuration Manager (NCM), seluruh perubahan konfigurasi pada router, switch, dan firewall dapat dipantau secara otomatis.
Setiap perubahan dicatat dengan detail siapa yang mengubah, kapan, dan pada perangkat mana sehingga tim TI dapat langsung menelusuri jika ada konfigurasi yang mencurigakan. Jika ditemukan risiko, fitur rollback membantu mengembalikan konfigurasi ke versi yang aman hanya dalam hitungan detik.
3. Analisis firewall dan optimasi kebijakan

Kebijakan firewall yang tidak teratur bisa menjadi celah besar. Firewall Analyzer membantu perusahaan meninjau aturan firewall, menemukan rule yang tidak relevan, redundan, atau berpotensi membuka akses yang tidak seharusnya.
Selain itu, Anda dapat menganalisis log firewall untuk melihat apakah ada trafik yang melanggar kebijakan atau mencoba mengeksploitasi kelemahan. Dengan analisis ini, perusahaan dapat menjaga firewall tetap optimal dan sesuai standar keamanan yang terbaru.
4. Monitoring jaringan, server, dan aplikasi dalam satu konsol

Daripada menggunakan banyak dashboard yang terpisah, OpManager Plus menyatukan semuanya dalam satu tampilan terpusat. Anda bisa memantau perangkat jaringan, server fisik maupun virtual, layanan cloud, hingga aplikasi kritikal.
Solusi ini memudahkan tim TI mendeteksi masalah lebih cepat baik itu port yang mati, CPU server yang melonjak, atau aplikasi yang mengalami bottleneck. Semua dapat terlihat dalam satu konsol, sehingga respons bisa dilakukan sebelum gangguan meluas ke pengguna.
5. Deteksi perangkat tidak sah di jaringan
Perangkat tidak dikenal yang tiba-tiba muncul di jaringan dapat menjadi sinyal awal ancaman. OpUtils membantu mendeteksi perangkat rogue melalui pemindaian IP dan switch port mapping, sehingga perangkat mencurigakan bisa langsung diisolasi.
Terlebih ketika mengelola lingkungan dengan banyak cabang, hybrid, atau jaringan guest, di mana risiko perangkat “gelap” sering kali tidak disadari.
6. Kontrol akses dan keamanan identitas

Akses yang aman dimulai dari identitas yang berlapis. AD360 menyediakan fitur seperti MFA, SSO, password self-service, hingga privilege management untuk memastikan hanya pengguna yang benar-benar sah yang dapat mengakses sumber daya jaringan.
Menggunakan autentikasi adaptif, login berisiko misalnya dari lokasi baru atau perangkat yang tidak dikenal dapat diblokir atau membutuhkan verifikasi tambahan. Ini secara signifikan mengurangi potensi penyalahgunaan kredensial.
7. Dukungan compliance dan laporan audit
Kepatuhan adalah bagian penting dari keamanan jaringan, terutama bagi organisasi yang diatur ketat seperti BFSI, kesehatan, atau layanan publik. ManageEngine menyediakan laporan siap pakai untuk standar seperti ISO 27001, NIST CSF, PCI DSS, HIPAA, dan audit internal lainnya.
Fitur ini membantu perusahaan memastikan kebijakan keamanan selalu konsisten, serta memudahkan tim TI menyiapkan laporan audit tanpa proses manual yang panjang.
Siapkah mengamankan jaringan Anda sekarang?
Semakin banyaknya aplikasi cloud, perangkat mobile, dan akses remote, jaringan perusahaan menjadi jauh lebih luas dan dinamis dibanding sebelumnya. Tanpa visibilitas yang kuat dan kontrol yang konsisten, celah kecil saja bisa dimanfaatkan untuk mengancam operasional bisnis. Pendekatan berlapis seperti ini memastikan ancaman dapat dideteksi lebih awal dan risiko dapat ditekan sebelum berdampak besar.
Melalui visibilitas yang lebih jelas, deteksi ancaman yang lebih cepat, dan kontrol keamanan yang lebih kuat, perusahaan dapat menjalankan operasi TI dengan lebih percaya diri, stabil, dan aman. Bagaimana kami dapat membantu Anda. Pelajari solusi Network Security ManageEngine selengkapnya di sini.
FAQ terkait Network Monitoring Security
Berikut beberapa pertanyaan terkait keamanan jaringan yang sering ditanyakan.
1. Apa itu keamanan jaringan, dan apa yang sebenarnya dilindungi?
Keamanan jaringan adalah kombinasi kontrol teknis dan kebijakan yang dirancang untuk melindungi jaringan perusahaan dari akses tidak sah, penyusupan, dan ancaman siber. Yang dilindungi tidak hanya koneksi, tapi seluruh ekosistemnya: perangkat (router, switch, server, IoT), aplikasi, trafik data, identitas pengguna, dan jalur komunikasi internal maupun eksternal. Ketika jaringan aman, organisasi dapat memastikan integritas data tetap terjaga, layanan tetap berjalan stabil, dan risiko gangguan operasional bisa diminimalkan.
2. Mengapa keamanan jaringan menjadi semakin penting sekarang?
Karena infrastruktur TI saat ini jauh lebih kompleks dibanding sebelumnya. Perushaan menggunakan hybrid cloud, SaaS, remote access, BYOD, dan berbagai perangkat IoT yang terus bertambah. Setiap elemen baru menciptakan titik masuk tambahan yang dapat dimanfaatkan pelaku kejahatan cyber.
Selain itu, serangan terbaru seperti ransomware, data exfiltration, dan lateral movement semakin canggih dan sering menyamar sebagai trafik normal. Tanpa pemantauan menyeluruh dan segmentasi yang tepat, ancaman semacam ini dapat bergerak bebas di jaringan tanpa disadari.
3. Apa saja contoh ancaman yang paling sering menyerang network perusahaan?
Berikut beberapa ancaman yang paling umum, termasuk:
Brute-force login yang menargetkan akun administratif.
Eksploitasi perangkat jaringan (router/switch/FW) melalui kelemahan konfigurasi atau firmware yang sudah lama tidak diperbarui.
Serangan DDoS yang membuat layanan tidak dapat diakses.
Pergerakan lateral, di mana penyerang bergerak dari satu sistem ke sistem lain setelah berhasil masuk.
Perangkat rogue yang tiba-tiba muncul di jaringan tanpa izin.
4. Bagaimana cara memulai strategi keamanan jaringan yang efektif?
Mulailah dari hal yang paling fundamental:
Inventarisasi semua perangkat dan pengguna agar tidak ada aset “gelap” di jaringan.
Terapkan MFA untuk semua akses sensitif.
Pantau trafik secara real time untuk mendeteksi anomali sejak awal.
Audit aturan firewall dan konfigurasi perangkat secara rutin.
Segmentasikan jaringan untuk membatasi penyebaran ancaman.
5. Bagaimana ManageEngine dapat membantu memperkuat keamanan jaringan?
ManageEngine menghadirkan solusi terintegrasi yang membantu perusahaan mengamankan jaringan dari berbagai sisi mulai dari trafik, konfigurasi perangkat, hingga akses pengguna.
NetFlow Analyzer memberikan visibilitas trafik dan mendeteksi anomali dengan cepat.
Network Configuration Manager mengaudit perubahan konfigurasi perangkat dan mencegah kesalahan fatal.
Firewall Analyzer membantu menata ulang rule firewall agar tetap aman dan efisien.
OpUtils mendeteksi perangkat rogue yang berpotensi berbahaya.
AD360 / ADSelfService Plus memperkuat autentikasi melalui MFA, SSO, dan privilege control.